Feb 21, 2015

Ta’aruf Bukan Pacaran


Ta’aruf itu artinya “saling mengenal”. Kata ini biasanya digunakan untuk menyebut proses pengenalan laki-laki dan perempuan yang berkeinginan untuk menikah. Kalau bahasa Indonesia-nya mungkin ‘penjajakan’. Mungkin ada yang bertanya-tanya, seperti apa sih ta’aruf itu? Apa bedanya ta’aruf dengan pacaran?

Ta’aruf itu untuk mengenal calon pasangan yang akan dinikahi.
Ta’aruf itu dilakukan untuk mengenali agama, akhlak, karakter atau watak, keluarga, tujuan hidup, kebiasaan, dan kekurangan-kekurangan calon pasangan serta hal-hal lain yang perlu diketahui. Dalam ta’aruf, kita juga bisa mencari tahu semua tentang calon pasangan kepada keluarganya, sahabat, tetangga, guru, dan orang-orang yang pernah berinteraksi dengannya.

Nah, kalau pacaran beda. Dari sisi tujuan, pacaran umumnya hanya untuk memuaskan nafsu semata. Kita mungkin sedikit mengenal sang pacar. Tapi, itu juga nggak cukup jelas, kenapa? Karena cara mengenalinya rada-rada nggak masuk akal, misalnya sambil jalan berdua, jajan di restoran, atau nonton bioskop. Apa yang bisa diharapkan dari proses pengenalan seperti ini? Lagi pula, saat berpacaran, baik laki-laki maupun perempuannya lebih sering menampilkan dirinya sebagai sosok yang baik, pintar, dan tampan or cantik. Pokoknya terlihat perfect deh! Semua seolah-olah indah. Padahal, itu hanya semu belaka.

Intermezzo
Kepleset
Saat Pacaran – Ups, hati-hati, Beibh.. *megang tangannya
Saat Menikah – Makanya hati-hati! Matanya dipake!

Nonton bioskop
Saat Pacaran – Ngantuk, Neng? Rebahin aja kepalanya di bahu Akang.
Saat Menikah – Ngantuk? Malu-maluin. Ayo pulang!

Sakit
Saat Pacaran – Abang temenin. Abang selalu ada di samping kamu...
Saat Menikah – Lebay banget sich! Segitu aja sakit!

Laper
Saat Pacaran – Ayang sekarang dimana? Abang anterin makanannya ya!
Saat Menikah – Ya udah, makan sono! Manja banget sich!

Beli pakaian
Saat Pacaran – Biar Abang yang bayarin...
Saat Menikah – Belanja mulu. Emang gampang apa cari duti?!

Minta anter
Saat Pacaran – Biar Abang aja yang anterin...
Saat Menikah – Kan bisa pergi sendiri?!

Makan sepiring berdua
Saat Pacaran - ... ( karena romantis )
Saat Menikah - ... ( karena susahnya hidup)

Ta’aruf adalah proses pengenalan dengan menjauhi hal-hal yang dilarang Allah
Sewaktu ta’aruf, kita nggak boleh berdua-duaan, apalagi bersentuhan dan bermesraan. Kita harus didampingi orangtua, saudara, atau ustadz. Ingat, ta’aruf hanya sarana untuk mengenal calon pasangan.

Ini yang membedakan ta’aruf dengan pacaran. Pacaran lebih banyak merupakan sarana untuk memuaskan nafsu syahwat, tanpa ada keinginan atau itikad untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Biasanya, orang yang sedang berpacaran mudah sekali mengeluarkan janji-janji (termasuk janji untuk menikah), sehingga kelakuannya sudah seperti suami-istri.

Banyak bahaya yang mengintai saat dua orang sedang berpacaran. Mulai dari melakukan perbuatan-perbuatan yang mendekati zina, hingga zina beneran! Ini yang bikin berita-berita penuh dengan kasus aborsi atau nikah paksa (karena “kecelakaan”).

Dalam ta’aruf, kriteria pasangan yang perlu diutamakan adalah ketakwaannya
Biasanya, kriteria utama yang dijadikan pertimbangan orang untuk memilih pacar adalah penampilan fisiknya. Yang cantik atau tampan, keren, tinggi, atletis, hidung macung, wajah tirus, dan lain-lain. Pertimbangan lain adalah kekayaan dan kecerdasan.

Belakangan, banyak wanita yang menjadikan kekayaan sebagai satu-satunya pertimbangan. Jelek dan nggak seagama nggak apa-apa, asal kaya. Astaghfirullah...

Dalam ta’aruf, baik laki-laki maupun perempuan harus mengikuti tuntunan Rasulullah dan menempatkan ketakwaan sebagai prioritas utama. Harta, keturunan, dan kecantikan atau ketampanan tidak dinafikan, namun itu hanya kriteria pelengkap saja. Dalam urusan ketakwaan, kita bisa melihat sikapnya terhadap perintah dan larangan agama. Semakin ia istiqamah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, semakin ia adalah sosok yang tepat sebagai pendamping hidup kita. (Dikutip dari buku “Open Your Heart, Follow Your Prophet” @teladanrasul)
Load disqus comments

0 comments